Mungkin banyak modifikator atau builder yang pintar mendesain motor. Tapi, sangat jarang yang punya basic keilmuan desain produk. Bahkan sampai level magister. Nah, Rio Ferdinand S.Sn, MT salah satu dari yang jarang tersebut.
Rio mengibarkan bendera Desairi Custom (DC), rumah modifikasi yang dibangun dengan modal nekat. "Buka bengkel dari tidak bisa ngelas dan bikin fiber. Tapi, karena punya tekad yang kuat, saya belajar sampai bisa menghasilkan beberapa karya modif," kata Rio.
Hal itu karena memang dia sangat menyukai dunia motor. Tapi, jika pengerjaan diserahkan ke bengkel lain, sering tidak puas dengan hasilnya. "Bagi saya bentuk beda sedikit saja dengan desain hasilnya jadi tidak puas," lanjut pria perfeksionis ini.
Karena memang punya dasar ilmu desain produk yang kuat, sekarang Rio juga sering menerima order dari pabrikan untuk mendesain motor. Bahkan salah satu karyanya sudah diproduksi massal oleh ATPM asal India.
Saat ini punya pekerjaan utama sebagai dosen desain di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang. "Tapi, kalau hanya mengajar saja takut ilmu jadi tumpul, makanya tetap perlu praktek mendesain produk modifikasi untuk motor. Saya memang fokus di motor karena hobi," kata pria yang pernah bekerja di produsen sepatu asal Amerika.
Rio mengibarkan bendera Desairi Custom (DC), rumah modifikasi yang dibangun dengan modal nekat. "Buka bengkel dari tidak bisa ngelas dan bikin fiber. Tapi, karena punya tekad yang kuat, saya belajar sampai bisa menghasilkan beberapa karya modif," kata Rio.
Hal itu karena memang dia sangat menyukai dunia motor. Tapi, jika pengerjaan diserahkan ke bengkel lain, sering tidak puas dengan hasilnya. "Bagi saya bentuk beda sedikit saja dengan desain hasilnya jadi tidak puas," lanjut pria perfeksionis ini.
Karena memang punya dasar ilmu desain produk yang kuat, sekarang Rio juga sering menerima order dari pabrikan untuk mendesain motor. Bahkan salah satu karyanya sudah diproduksi massal oleh ATPM asal India.
Saat ini punya pekerjaan utama sebagai dosen desain di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang. "Tapi, kalau hanya mengajar saja takut ilmu jadi tumpul, makanya tetap perlu praktek mendesain produk modifikasi untuk motor. Saya memang fokus di motor karena hobi," kata pria yang pernah bekerja di produsen sepatu asal Amerika.
keren bang desainnya apalagi udah produksi, saya juga pengen jadi desainer.
ReplyDeleteDesairi itu singketan dari "Desain Sendiri"? cuma nebak lho hehe
Makasih, n salam kenal juag :).
ReplyDeleteDesairi stand for Dream.Design.Desire
wuuihhh,, salut bwt mz rio.. hobi yang sama dirkuq jadi pngen nih berguru ma mz, cos ilmuq kalo di bandingin ma panjenengan masih jauuuh di mato,,
ReplyDeletekalo bisa jadi muridnya sapa tau bisa jadi the next Rio Ferdinand.hhe sukses bwt mas...
@ ismail : makasih yah. Sukses terus juga bro
DeleteSalute to you, to your designs. Saya yang punya basic design engineering dari Swiss Polytechnic for Mechanics bener2 ngerasa langsung puas sama konsep2 designnya padahal baru ngeliat ya. Keep it on your mind then make it realistic, Brother. There are so much designers, but the most influent designers are they who take steps on manufacturing. This country is need people like you to become like Germany, Swiss, even USA.
ReplyDelete